The Regular Place
Beberapa hari lalu saya mendapat mention di twitter dari teman SMA. Saya diminta cek Direct Message. Setelah cek DM, ternyata saya diminta lagi memberikan akun telegram. Tidak ada penjelasan. Memang cukup bangsat teman saya satu ini.
Setelah saya beri akun telegram, akhirnya dia mulai memberi penjelasan. Intinya singkat, seperti dalam twit ini:
Tidak hanya saya, tapi beberapa teman juga menjadi korban keisengannya. Dia sudah menghubungi kami masing-masing sebelum membuat chat group di telegram. Tapi ternyata tidak semua orang aktif telegram (saya sendiri juga tidak aktif di telegram, hanya punya akun saja buat jaga-jaga). Akhirnya grup pindah ke Whatsapp.
Di dalam grup akhirnya terjadi diskusi untuk menanggapi ide iseng teman saya. Kami saling memberi masukan hingga saling bersepakat untuk melaksanakan keisengan ini.
Memang masih jauh dari sempurna, tapi kami akhirnya merealisasikan rencana iseng teman saya ini untuk membuat semacam Newsletter untuk menyalurkan racauan yang ada di kepala kami.
Kalau tidak ada halangan, dan teman saya tidak malas mengedit, seharusnya besok keisengan kami sudah bisa kalian hakimi. Tentu kalian bisa mulai subscribe hari ini.
Bandung, 10 Mei 2020